Social Media Agency

Archive for 16/01/2012

Strategi Promosi Dengan Kode QR

ARWUDA – Seiring ketatnya persaingan di dunia bisnis, para pelaku bisnis dituntut untuk kretaif dalam melakukan promosi. Berbagai macam strategi dikembangkan untuk menarik perhatian khlayak terhadap produk atau jasa yang meraka tawarkan. Teknologi juga menjadi salah satu alat bantu dalam melakukan strategi promosi. Kode QR atau yang biasa disebut dengan barcode merupakan cara baru yang dapat dilakukan untuk melancarkan satrategi promosi.

Kode QR telah ada sejak awal 90-an, tetapi hanya dengan adopsi smartphone dan barcode-scan aplikasi, pelanggan bisa dengan mudah mengakses kode QR dalam jumlah yang signifikan.

Apakah kode QR mencapai kesadaran publik secara luas, atau apakah mereka ditakdirkan untuk menjadi hal yang unik tapi disisihkan dari kampanye promosi utama?  Kecenderungan teknologi pribadi yang semakin kompleks menunjukkan bahwa ada potensi bagi kode QR untuk berkembang, tapi pertanyaannya apakah pemasar akan sepenuhnya memanfaatkan peluang-peluang yang kode QR tawarkan.

Jadi, apa yang bisa pemasar lakukan untuk membuat pelanggan keluar dari zona kenyamanan mereka dan mencoba sesuatu yang baru? Kemampuan untuk mengakses informasi tidak akan mendorong pelanggan ke situs suatu produk kecuali ada alasan bagi mereka untuk melakukannya. Berikut adalah beberapa contoh yang paling kreatif, menyenangkan dan menarik dari pemasaran kode QR yang menunjukkan kode QR memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman produk dan menawarkan nilai pelanggan nyata.

1.    Menciptakan Pengalaman Belanja
Tesco global memecahkan masalah dalam membawa barang – barang belanjaan. Mereka hanya perlu membuat gambar seperti rak toko. Di dalam rak tersebut terdapat gambar produk yang dilengkapi dengn kode QR. Pembeli hanya perlu memindai (scan) kode QR dari produk yang mereka inginkan dan barang belanjaan mereka akan tiba dirumah dengan sednirinya, sehingga para pelanggan tidak perlu membawa belanjaan yang berat.
2.    Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Potensi kode QR ditanggapi baik oleh galeri seni seperti The Museum Cleveland menggunakan kode QR di samping pameran, sehingga para pengunjung wisata langsung bisa mengakses penjelasan online atau bahkan penjelasan audio untuk menyediakan informasi yang lebih mendalam.

3.    Memperlancar Kunjungan Pelanggan
Toko seperti Starbucks menggunakan kode QR untuk merampingkan cara mereka berinteraksi dengan pelanggan. Daripada menunggu dalam antrean panjang untuk membayar, pelanggan kini dapat mengintegrasikan sim-card mereka dan aplikasi telepon untuk membayar lebih cepat, serta belajar lebih banyak tentang produk dan toko.

4.    Memperhatikan Apa Yang Anda Nikmati
Di restoran dan menikmati anggur Anda? Daripada menulis nama anggur pada kertas, saat ini pelanggan dapat memindai label kode QR anggur untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebun anggur, anggur, dan rincian pemesanan.

5.    Berikan Pelanggan Sesuatu Yang Mereka Inginkan
Mountain Dew dan Taco Bell bermitra pada promosi di mana pelanggan memindai kode QR pada cangkir minum untuk mendapatkan download musik gratis. Mereka tahu pelanggan mereka adalah anak muda dan mereka tertarik dalam budaya populer. Kampanye ini memperoleh hasil lebih dari 200.000 download.

6.    Menyediakan Informasi Real-Time
Kode QR dapat mengambil pelanggan untuk update secara real-time di mana saja selama ada koneksi untuk internet.

7.    Memulai Berbagi Kompetisi Yang Menarik
Mengajak khalayak untuk memindai kode QR yang langsung mengakses suatu kompetisi di Facebook.  Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan membagikan link ke sejumlah teman, dan jika jumlah tercapai maka mereka akan mendapatkan hadiah yang menarik seperti handphone.

8.    Memberi hadiah secara personal
Ketika melakukan promosi secara offline, beri hadiah menarik yang mencantumkan kode QR. Dengan memindai kode, seseorang dapat merekam pesan suara pribadi bagi si penerima misalnya.

9.    Bantu pelanggan membangun bisnis mereka
Google mengidentifikasi lebih dari 100.000 bisnis di Amerika Serikat sebagai tempat favorite di Google. Bisnis yang Google lakukan dengan bisnis-bisnis lokal akan mendapat kode QR yang unik, sehingga dengan memindai kode tersebut, ulasan dan informasi seputar bisnis terkait dapat ditemukan.

Strategi Integrasi Dalam Media Sosial

ARWUDA-  Media sosial yang banyak digunakan seperti berbagi komentar, game online,  dan tergabung dalam suatu halaman media sosial ternyata masih belum cukup untuk sebuah bisnis di media sosial termasuk web. Istilah bisnis yang merambah menjadi sosial tidaklah cukup untuk sebuah brand. Karena teknologi mampu mengerjakan lebih daripada itu untuk mencapai kesusksesan suatu brand.  Namun, teknologi yang digunakan juga harus dipilih secara bijaksana untuk efektifitas penggunaan media sosial.
Pengujian fungsi sosial situs Anda dimulai dengan pengujian penyedia sosial.  Untuk itu perlu dimulai dengan menentukan seberapa  besar suatu jaringan media sosial mampu menjangkau dan apa yang dapat dilakukan media tersebut. Mencampurkan beberapa media sosial, seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, Google dan Yahoo dapat dilakukan bagi suatu perusahaan, namun belum tentu efektif bagi perusahaan lainnya. Untuk itu perlu dilakukan pengamatan dan tes sebelumnya. Karena tanpa pengamatan Anda tidak akan tahu apa yang khalayak akan pilih. Khalayak internasional memiliki karakteristik penggunaan media  sosial yang berbeda dibandingkan dengan khalayak lokal.
Pertanyaannya saat ini, bagaimana cara melakukan pengamatan terbaik?
Salah satu cara, yaitu melalui pengamatan konvergensi efektif yang melibatkan 3 kelompok (A,B dan C) di mana A dan C menawarkan pilihan masuk dalam media sosial yang sama, dan B menawarkan serangkaian pilihan masuk media sosial yang berbeda. Jika A dan C tidak memiliki variabel selain yang sedang disajikan untuk set pengguna yang berbeda, mereka harus cepat melihat hasil yang sama. Jika hasilnya bervariasi itu berarti Anda belum melihat lalu lintas yang cukup untuk mencapai konvergensi (titik di mana kedua kontrol menghasilkan hasil yang sama), dan Anda harus terus menguji berjalan sampai Anda lakukan. B merupakan pilihan yang berbeda dalam login yang ditempatkan dalam urutan yang berbeda dari A dan C. Itu delta yang Anda cari.

Dalam iklim bisnis saat ini, itu penting untuk situs untuk mengintegrasikan dengan jaringan sosial dan, dengan pengujian terfokus, untuk memanfaatkan integrasi bahwa untuk mewujudkan sejumlah manfaat. Misalnya, dengan menemukan 30% dari pengguna situs Anda lebih memilih untuk berbagi melalui Twitter vs Facebook, Anda mungkin akan menawarkan Twitter sebagai pilihan otentikasi menonjol. Sementara Facebook hampir selalu memimpin dalam jumlah login, Twitter cenderung untuk mengarahkan lalu lintas rujukan yang memiliki nilai paling tinggi dari setiap jaringan sosial. Kemungkinannya adalah bahwa Anda mungkin akan ingin mengambil keuntungan dari lalu lintas rujukan yang berharga, dan satu-satunya cara untuk secara efektif mengoptimalkan situs Anda untuk berbagi Twitter adalah melalui pengujian.

Pengembangan Produk Berdasarkan Masukan Khalayak

ARWUDA– Beberapa tahun silam bagi khalayak yang ingin mengadukan keluhan terhadap suatu brand memerlukan beberapa langkah kompleks, yaitu dengan mengirim surat melalui suara konsumen atau menelpon layanan pelanggan. Lain halnya dengan yang terjadi pada era digital saat ini. Media sosial dapat digunakan khalayak untuk melakukan keluhan pada perusahaan.  Meski demikian, jangan sampai khalayak melakukan protes atau marah secara online mengenai produk atau strategi pemasaran yang Anda kerjakan. Anda harus tetap berinovasi  dan menyesuaikan diri dengan keadaan pasar.

Kemampuan media sosial untuk menjangkau pelanggan secara luas lebih mudah dilakukan dan sangat membantu dalam proses pengembangan produk, namun bisnis melalui media sosial yang dijalankan haruslah responsif terhadap khalayak. Berikut tiga langkah sederhana untuk pengembangan produk sesuai kebutuhan khalayak yang dipasarkan di media sosial:
1. Cari Earlyvangelists

Dewasa ini, perusahaan cerdas mengajukan banyak pertanyaan di awal dalam pengembangan brand. Brand melibatkan pelanggan atau khalayak mereka dalam proses penggembangan produk sejak dini. Hal ini seringkali disebut “customer development model”(model pengembangan pelanggan)

Earlyevangelists digambarkan sebagai pelanggan yang bersedia mengambil resiko dalam pengembangan suatu brand karena mereka dapat mengamati potensi untuk memecahkan masalah secara kritis dan cepat.

2. Membangun Produk dengan fitur Minimum
Mulai dengan sederhana dan ajak khalayak Anda memberi komentar dan masukan mengenai brand Anda. Dengan demikian, Anda akan tahu apa yang khalayak Anda inginkan dan mereka akan aktif dalam media Anda.

Ketika Anda mampu memecahkan masalah bagi earlyevangelist, Anda sudah membangun basis pelanggan yang akan medukung promosi kepada khalayak sasaran lainnya.
Google merupakan media social yang berfokus pada pelanggan, sehingga Google memiliki aplikasi yang akan memudahkan pelanggan untuk memberikan umpan balik. Dari hal itu dapat dengan mudah diidentifikasi apa yang disukai dan tidak disukai khalayak dengan cepat. Sehingga peningkatan layanan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

3. Release, Iterate and Repeat

Buat, Ubah dan Ulangi. Setelah berhasil dalam langkah awal membangun brand yang diinginkan, uji keberadaan Anda dan tawarkan brand di media lainnya dan khalayak lain. Hal ini dilakukan untuk mendapat umpan balik dari khalayak lainnya dan akirnya mendapatkan pelajaran baru untuk mengembangkan brand ke depannya.

Mungkin mengembangkan bisnis dengan cara ini merupakan hal baru dan beresiko, namun melihat khalayak di era digital, cara ini diangap efektif dalam merangkul pelanggan untuk terlibat langsung dalam pengembangan suatu brand dan membuat khalayak yang sudah dimiliki lebih terlibat aktif, bukan hanya sebagai penonton.

Tag Cloud